5 Pelajaran dari Kasus Mario Teguh & Twitter

Sabtu lalu, tanggal 20 Februari 2010, Mario Teguh, seorang motivator ulung, mengeluarkan sebuah tulisan di Twitter #MTOF yang mengundang kontroversi. Tulisan itu berbunyi sebagai berikut.

“Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri”

Banyaknya komentar-komentar yang kurang santun akhirnya membuat Mario Teguh menutup akun Twitter-nya tersebut. Kemudian, beliau memberikan klarifikasi penutupan akun Twitter tersebut di Facebook Page-nya. Berikut adalah cuplikan klarifikasi beliau.

1. Apa pun prosedur pemilihan, penyusunan, dan penerbitan posting di Twitter dan semua media pelayanan publik MTSC via internet yang hampir mencapai jumlah 900,000 anggota di seluruh dunia, adalah sepenuhnya tanggung-jawab pribadi saya dan hanya saya.

6. #MTOF 6. adalah mata diskusi yang menasehatkan anak putri kita untuk tidak mempersulit masa depan kehidupan pribadi dan pernikahan mereka sendiri.

7. Mohon ditaruh konteks no. 6 sebagai semangat dan niat dari tweet #MTOF 6, sebagai berikut: “Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri”.

9. Sebagai mata diskusi, #MTOF 6 adalah judul dari diskusi, dan lebih ditujukan sebagai pemulai proses diskusi, dan bukan suatu judgment terhadap wanita tertentu.

10. Tetapi, kami bisa memahami bahwa kesalah-penafsiran bisa dikenakan kepada topik itu, terutama karena posting tersebut dibatasi sebanyak maksimal 140 huruf, yang kemudian dapat di-edit dan di post ulang (retweet) dengan bebas, tanpa harus setia kepada keseluruhan maksud dari posting awalnya.

12. Kami menerima kritikan dan perbedaan pendapat dengan penghormatan yang seutuhnya, tetapi kami tidak merasa damai dengan bahasa yang kurang santun dalam menyampaikan kritikan, sehingga para Moderator MTSC mem-block account yang tulisannya dapat mengganggu kedamaian followers yang lain.

13. Tetapi kemudian kami harus menerima kenyataan, bahwa orang yang cenderung berbahasa kurang santun, akan menjadi sangat tidak santun jika kita block dari komunitas kecil yang sedang kami bangun keakrabannya ini.

18. Setelah rapat Moderator MTSC pada hari Minggu pagi, 21 Februari 2010, kami memutuskan untuk mengakhiri pelayanan MTSC via Twitter, dan mengalihkan perhatian kami kembali ke media-media pelayanan kami yang sudah ada dan lebih mapan sekarang.

Selanjutnya, saya membaca perbincangan Bapak Mario Teguh dengan istrinya seputar Twitter tersebut. Saya rasa, penjelasan Mario Teguh kepada istrinya tersebut cukup menarik untuk dicermati. Berikut adalah kutipan penjelasan beliau.

Benar atau salah, tetapi jika orang merasa tidak damai karena kebenaran yang kita sampaikan, kita harus meminta maaf.

Kegundahan orang lain kepada kita, saat kita menyampaikan kebenaran, adalah perintah untuk memperbaiki cara dalam menyampaikan kebenaran.

Kita tidak boleh memaksakan cara dalam menyampaikan kebenaran, karena itu akan mengakibatkan orang yang membutuhkan perbaikan hidup itu justru mencemoohkan kebenaran.

Kita tidak boleh meminta maaf atas kebenaran yang kita sampaikan, tetapi kita harus meminta maaf jika kekurang-mampuan kita dalam menyampaikannya mengganggu kedamaian orang lain.

Kita tidak boleh menjadi penyampai kebenaran yang justru membuat orang menjauhi kebenaran.

Ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari kasus ini.

1. Saya setuju dengan pernyataan Pak Mario: “Kita tidak boleh menjadi penyampai kebenaran yang justru membuat orang menjauhi kebenaran.” Di satu sisi, kita memang harus menyampaikan kebenaran, tetapi kita juga harus menyampaikan kebenaran tersebut dengan cara yang baik, yang membuat orang lain semakin mendekati kebenaran, dan bukan malah menjauhinya.

2. Saya pribadi setuju dengan tweet Pak Mario tersebut: “Wanita yang pas untuk teman pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri”. Meskipun menurut saya, mungkin saja sih mereka direncanakan jadi istri, tapi rasanya kehidupan pernikahan yang dibangun di atas dasar-dasar itu sangatlah rapuh.

3. Berhati-hatilah dalam menulis di Internet, terutama masalah “tulisan yang lepas dari konteks”. Jagalah sebisa mungkin agar sebuah tulisan tidak akan menimbulkan salah paham yang terlalu jauh bahkan jika dilepaskan dari konteks-nya, karena mungkin saja ada orang yang meng-copy tulisan kita tanpa ikut meng-copy tulisan lain yang menjadi konteksnya. Sebenarnya, hal inilah yang membuat saya meminta Anda yang ingin membagikan tulisan-tulisan saya di tempat lain untuk meminta izin kepada saya terlebih dahulu, agar saya bisa memastikan tulisan saya yang akan Anda bagikan tersebut tidak lepas dari konteksnya atau menimbulkan salah paham.

4. Saya salut kepada Mario Teguh yang mau bertanggung jawab atas kasus ini, meskipun menurut saya, dalam kasus ini beliau tidak salah. Tidak banyak orang yang mau bertanggung jawab atas perbuatannya yang mungkin tidak sengaja melukai orang lain, apalagi jika dia tahu bahwa perbuataannya tidak salah.

5. Adam Khoo mengatakan “To Be Somebody, Prepared To Be Loved… And Be Hated”. Tidak semua orang akan senang dengan kebenaran yang kita sampaikan. Pasti akan ada saja orang yang tidak senang, terutama orang yang merasa tersindir oleh tulisan tersebut. Kita takkan dapat menyenangkan semua orang. Kita harus siap untuk dicintai dan dibenci oleh sebagian orang. Namun demikian, janganlah kita juga membenci orang-orang yang membenci kita. Itulah yang membedakan kita dengan mereka.

Tag:, , , , ,

About Charles

Seorang alumni Fakultas Ilmu Komputer UI. Suka mengoleksi buku-buku dan membagikan inspirasi-inspirasi yang didapatkannya. Mencintai matematika dan logika sederhana. Hobinya adalah mencari inspirasi dan membagikannya. Seorang biasa yang percaya bahwa dia memiliki Tuhan yang luar biasa.

43 responses to “5 Pelajaran dari Kasus Mario Teguh & Twitter”

  1. Cahya says :

    Kalau kebenaran disampaikan dengan mudah, tentu saja Yesus tidak akan ditentang oleh banyak orang pada awalnya…

    • Charles says :

      @Cahya:

      Yup… Itulah mengapa dalam menyampaikan kebenaran, kita harus siap untuk disukai dan dibenci. Selalu ada yang tidak suka dengan kebenaran yang kita sampaikan.

      Thanks untuk kunjungan dan comment-nya ya… 😀

  2. baguscokie says :

    minta ijin ya, untuk di share di fesbuk…

  3. anggara says :

    begitu ya, tapi konteks no 6 itu sesungguh berdiri sendiri, dan tidak terkait dengan yang lain 🙂

    • Charles says :

      @anggara:

      Mungkin yang membuat salah paham, Mario Teguh menuliskan itu dalam konteks sebagai pemicu diskusi, sedangkan ada yang menganggap itu adalah sebuah pernyataan/judgement. Kita memang harus lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di dunia maya ini ya. 🙂

  4. sqa indonesia says :

    g ada masalah dlm pernyataan mario. yg bermasalah tu orang yg mempermasalahkanya.

  5. Ipung says :

    Terimakasih untuk tulisannya.

    Salam,

  6. gat says :

    Mantap deh gan! makasih tuk postingannya

  7. Rindu says :

    “Perempuan yang baik untuk laki laki yang baik” ada di AlQuran, tapi ketika yang bicara itu pak MT akan jadi beda karena selama ini pak MT tidak bicara ranah agama sama sekali … jadi mungkin terdengar aneh, padahal gak salah.

    • Charles says :

      @Rindu:

      Yup, setuju… Kalau dipandang dari sudut agama, tentu apa yang dikatakan Pak MT adalah sesuatu yang benar. Hanya saja ada orang-orang yang merasa tersindir yang jadi ga suka dengan itu…

  8. nick says :

    Hi charles
    sy jd inget ttg tulisan
    yg berjudul …. (Sy lupa judulny,
    tp ad kata PAKU). Minta maaf pun akan maninggalkan bekas luka seperti luka fisik.
    Btw apapun yg qt lakukan bertanggung jawablah
    Jujurlah krn hanya dg kejujuran qt tau bgm menyampaikan kebenaran
    Ktika bnyk orang yg keberatan atas sikap qt, melihatlah jng2 ad ketidakjujuran yg qt sampaikan
    Okay deh charles,CU 2moro…

  9. Desy says :

    Trik sebelum baca opini orang d dunia maya :
    1.Pikiran harus jernih
    2.Jangan langsung menentang ato mengamini statmen
    3.Pahami betul
    4.Baru deh boleh komen

  10. Shanty says :

    menurut pendapat saya tidak ada yang salah dari pernyataan Bpk. Mario Teguh.
    setiap orang berhak berpendapat dan saya sangat setuju dengan pendapat Bpk.Mario Teguh..

    Salam Super, Thx atas tulisannya..
    izin share ke facebook ya ???

  11. arif says :

    kalo menurut saya, pak mario benar 100 %. kalo dipikir, mana ada orang yang berencana mau menikah dengan wanita yang suka merokok, mabuk dan sering pergi malam gak jelas. seburuk2nya laki2, pasti nyari istrinya yang baik. dan vice versa!! awalnya saya bingung dengan kata “direncanakan”. bukankah jodoh di tangan Tuhan. tapi setelah pake sudut pandang diatas, baru semua masuk akal. betewe, thanks tulisannya pak, super sekali.

    • Charles says :

      @arif:

      Yup, kadang dengan mengubah sudut pandang dan berpikir lebih terbuka, kita baru bisa memahaminya. Thanks juga ya untuk komentarnya. Salam super. 😀

  12. yudi says :

    tak ada gading yang tak retak…..

  13. ajad sudrajad says :

    Caranya itu..
    you can catch more people with honey than with vinegar.

  14. hakam kamal says :

    tidak ada yang luar biasa dari komentar MT tersebut cukup manusiawi, sebenarnya komentar MT tersebut kasusnya hampir sama dengan perdebatan akan disahkannya UU Pornografi atau juga UU perkawinan masalah kawin siri, semua pasti ada yang pro dan kontra tergantung dari sudut pandang mana dia melihatnya, dan juga tergantung sama subyek pro dan kontranya, kalo yang pro, pasti pria yang memilih wanita yang baik akan menjadi pendamping, kalo wanita pro ke MT karena dia tidak melakukan itu semua, tapi yang kontra adalah wanita yang perokok tapi tidak melakukan hal yang lain, cuma jika dikaji apa yang MT tuliskan akan memotivasi para wanita yang merokok ( bukan yang lainnya) untuk berhenti merokok, karena dari sudut kesehatan aja merokok sangat berbahaya, yang sangat disayangkan Mario Teguh tidak seTeguh yang saya bayangkan, sampai harus menutup twiternya…ini tidak sesuai dengan komitmennya setiap dia memberikan motivasi, yaitulah mario hanyalah seorang mario …tetap super

  15. Elhabsyi says :

    Saya setuju dengan apa yang disampaikan di twetter-y pak Mario Teguh. Namun kenapa harus ditutup akunnya. kan ini adalah sebuah kebenaran seperti yang beliau sampaikan. . .
    Terima Kasih !!
    😀

  16. Huang says :

    Maksud baik tapi disalahartikan oleh orang lain ya. Sayang sekali kalau beliau keluar dari twitter.

  17. BabaliciouS says :

    Yaah… ciri khas orang Indonesia tampaknya tetap akan melekat pada diri siapapun yg lahir & besar di Indonesia: kabur aja deh gampang. Konflik dikit, tutup. Cekcok dikit, tutup. Takut dikit, tutup. Pdhl yg namanya ‘bersinggungan’ di ruang publik apalagi via internet adl hal yg sangat wajar dan tak terhindarkan apapun aplikasi virtual yg digunakan. Salam Minder!

  18. ada deh says :

    pernyataan itu suka atau tidak suka, diakui atau tidak diakui, secara langsung atau tidak langsung menjadi jugdement bagi wanita2 yang senang clubbing, seolah-olah SEMUA wanita yang senang clubbing itu bukan wanita baik2 padahal TIDAK SEMUA wanita yang senang clubbing itu berperilaku ngawur. jadi statement MT itu memberi stigma buruk bagi semua wanita yang senang clubbing.

    apakah MT punya data bahwa wanita clubbing itu pasti kelakuannya ngawur? apa MT sudah survei? kalau tidak disertai data yang dapat dipercaya, maka judgement macam itu merupakan prejudice, penghakiman tanpa fakta yang sah, semata stereotype.

    pernyataan MT itu juga menyesatkan, karena seolah keberhasilan dan kebahagiaan sebuah rumah tangga terletak semata mata pada wanitanya saja, padahal jelas tidak. keberhasilan dan kebahagian rumah tangga merupakan hasil usaha suami dan istri.

    lebih parah lagi pernyataan MT itu mendorong masyarakat untuk bertindak main hakim sendiri terhadap wanita yang senang clubbing. dimanan mana masyarakat dengan semena mena mencaci maki, mencela dan menghina wanita yang senang clubbing.

    apa memang semacam itukah yang disebut seorang motivator? seenak enaknya memberi stigma buruk pada orang lain, menyesatkan dan mendorong masyarakat main hakim sendiri?

    saya sih mikir mikir dulu mau dengerin MT

    • blnk says :

      to: babalicious, ada deh

      ada sebagian yang saya setuju ada yang tidak, tetapi ini menurut saya___, ketika dia berpikir dan mengambil suatu keputusan berarti dia memahami konsekuensi, dan saya rasa bukan ciri khas, justru manusia/kita sering melihat pada posisi yang minus bukan pada posisi yang positiv, seakan menyalahi menjadi hal yang makruh.

      di sisi lain kita kadang harus menyadari keterbatasan kemampuan dan pemaknaan lewat kata-kata lebih sulit dan sering mengandung makna yang berbeda pada setiap orang yang membaca nya, dari pada kita langsung berkata dan dan di iringi dengan bahasa tubuh.

      seharus tulisan dan kalimat harus di maknai dan di tanggapi dengan berbagai macam sudut pandang sehingga kita paham makna yang tepat akan seperti apa.____

      sekali lagi hak manusia untuk berkata iya dan tidak, benar atau salah, disisi lain berpikir dan melihat dari sudut pandang yang berbeda akan memberikan sesuatu yang berbeda dan anda bisa merasakan atmosfire dari setiap sudut pandang tersebut___

      hanya sekedar shearing____ ok.

      ____salam____

  19. Vijaykhana says :

    saya berpendapat, biar wanita-wanita yang dituju Pak Mario Teguh itu pada mikir….itu content utamanya….karena motivasi kadang emang harus nabok dikit, gak cuma yang kalem-kalem aja…ini buat kita semua termasuk diri saya sendiri….minta maafnya Pak Mario gak terlalu jadi soal, liat aja contentnya…contohnya Perang Irak, kita bisa liat Bush itu rese, tapi tau gak Saddam juga salah bgt sama rakyatnya sendiri…

  20. ANON EX says :

    @ ada deh : wes ad bhan discuss
    saya beri nomor pendapat anda yach
    1. Saya setuju dengan pendapat anda dan Pak MT. Tetapi, yang Pak MT sebut di Twitternya hanya “…tidak mungkin direncanakan jadi istri”, n bukan masalah wanita itu wanita baik2 atau bukan.
    Hati2 jgn sampai keluar konteks 🙂 , soalnya saya berpendapat yg direncanakan jadi istri belum tentu hanya wanita baik2

    2. Saya setuju dengan pendapat anda, MT tidak menyebutkan dia mengambil kesimpulan berdasar survey. Saya rasa ini kesalahan MT, karena tanpa data kata2 tersebut tak diketahui kebenarannya.

    3. Secara ideal seperti itu. Tapi, bila salah satu saja (istri atau suami) tidak melaksanakan tugasnya dengan benar, idealis tak akan tercapai. Anda sendiri yang mengatakannnya,”keberhasilan dan kebahagian rumah tangga merupakan hasil usaha suami dan istri”
    ^ Ini dapat dikaitkan dengan statement pertama anda mengenai wanita baik2

    4. Sebenarnya statement Pak MT adalah bahan diskusi yang bagus dan patut mendapat perhatian – lihat poin klarifikasi no 6 dan 9 – berkaitan dengan masa depan yang aman dan citra wanita (yang tidak perlu didiskusikan di sini). Sayangnya, sebagian besar masyarakat mengabaikan fungsi diskusi tersebut. Menurut saya, salah satu trait buruk yang dimiliki sebagian besar pengguna forum apapun adalah pre-judice (karena tidak dipikir masak2), basa basi(kebiasaan ngaskus mungkin :D) , dan flame(bila tidak sesuai dengan cara pikir mereka n lagi2 pre-judice).

    5. Terus terang saya tertawa setelah membaca opini terakhir anda. Anda telah menunjukkan sikap pre-judice dan sikap tak dewasa (maaf, offense). Setitik nila rusak susu sebelanga, karena satu kesalahan Pak MT (dalam kasus ini) anda menjudge beliau.
    Turn the table, please. Bayangkan anda di posisi Pak MT, seorang motivator yang harus menjaga sikap dan perkataannya agar tak terjadi kasus semacam ini, apakah beliau memiliki rencana untuk : “seenak enaknya memberi stigma buruk pada orang lain, menyesatkan dan mendorong masyarakat main hakim sendiri” ? Saya tidak perlu menjawabnya.

    Sekian saja pendapat saya sebagai pihak yang netral. (ah, pegel tangannya :D)

  21. pm says :

    samaa.. pegel juga saya bacanya nech.. 😀
    klo kita mah no comment deh.. netral2 aja kok saya.. sungguh deh.. ( halah apa coba.. 🙂 )

  22. Ben says :

    Bro Charles…. ini saya paling TIDAK SETUJU!, jika seseorang/golongan merasa benar, jika Ia/Mereka sdh anggap benar, paling jelas terlihat dari komentar SQA INDONESIA, “yg bermasalah adalah yg mempermasalahkan”, saya setuju dengan ADA DEH, dan segala bentuk diskusi baru bisa berjalan jika kita menghilangkan sifat SAYA BENAR maka ANDA PASTI SALAH. Bagaimana Komentar Bro C harles, saya kebetulan juga pingin tau, anda berpikiran TerBuka atau TerTutup :). Saya Berpendapat Pernyataan MT adalah SALAH, jika menurut BRO berpendapat benar, Mari Kita Bedah dengan Asumsi SAYA MUNGKIN BENAR, SAYA MUNGKIN BISA SALAH. Pendapat MT kira2 mirip dengan “JIKA ANDA BERENCANA HIDUP SEHAT JANGAN PERNAH MINUM KOPI, JANGAN PERNAH MAKAN FAST FOOD” Sedangkan Menurut saya KOPI dan FAST FOOD adalah hanya 2 bagian dari JUTAAN segala sesuatu yang harus kita PERHITUNGKAN jika kita mau HIDUP SEHAT”

    Lihat pernyataan MT yang menyatakan “tidak akan meminta maaf untuk kebenaran yang diungkapkan” keras kepalan Buangeeeet. SIAPA YANG BILANG bener??? hehehe

    Saya Setuju dengan ADA DEH itu MENYESATKAN!!!

  23. dian th says :

    kayaknya yang menyesatkan pernyataan Ben sendiri, karena membingungkan… tak jelas mau apa..?

  24. thinkthan says :

    saya rasa tidak ada yang salah atas komentarnya MT di twitter, MT tidak menghakimi wanita yg melakukan hal tersebut adalah wanita yg tidak baik. cermati kata2nya “tidak mungkin direncanakan jadi istri” yah memang sudah kodrat manusia selalu ingin merencankan dan mencari yang terbaik dan yang terbaik. kalau kita bertanya pada diri kita sendiri tidak mungkin kita akan memilih istri seperti itu semua orang pasti menggiginkan pasti istrinya adalah yang santun, amanah, tidak bergaya hura2, taat dan beribadah (ITU IDEALIS IMPIAN SEMUA ORANG). tapi moment dalam hidup, situasi dan waktu terkadang memberikan pengecualian apa yg kita idamkan.
    PERNAHKAH ANDA BERTANYA KEPADA SEORANG PENJAHAT APA YG DIA RENCAKAN DLM WAKTU KECILNYA UNTUK MASA DEPANNYA PASTI MEREKA TIDAK PERNAH BERPIKIR UNTUK MENJADI PENJAHAT.
    saya rasa kasusnya sama seperti diatas “tidak mungkin direncanakan jadi istri” tapi “mungkin bisa dijadikan istri” ini dari sudut pandangku ^_^

  25. A'an says :

    Yang benar itu JELAS dan Yang salah juga JELAS. Jelas-jelas tukang Clubing, tukang mabok, tukang rokok kok dibilang baek…. takutnya kalo punya anak… mama..mama.. Rokoknya enakk… (anaknya masih TK)…

  26. ichan says :

    aku setuju dengan semua yang di katakan oleh bapak mario teguh aku banga bisa mengenal beliau aku ingin beliau menjadi motivator buat aku

  27. Tina Nadeak says :

    anjink menggonggong kafilah berlalu, cuekin aja y pak!!!!!!!!!!

    Pak Mario tetep Motivator is the best buat saya..

    Salam Super ^_^

  28. Zela says :

    Ternyata Mario teguh juga waoooo gituuuu

Tinggalkan komentar